Senin, 27 Januari 2014


Pengertian Alkena

Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan satu ikatan rangkap dua (─HC ═ CH─). Plastik merupakan barang yang sangat dibutuhkan, Ini disebabkan plastik harganya murah, indah warnanya, tidak mudah rusak, dan ringan. Bahan-bahan pembuat plastik merupakan senyawa kimia yang termasuk golongan alkena. Alkena termasuk senyawa tak jenuh.

Rumus Umum Alkena

Untuk membentuk ikatan rangkap antara atom karbon yang satu dengan atom karbon yang lain maka paling sedikit diperlukan dua atom karbon, sehingga senyawa paling sederhana dari alkena adalah C2H4. Tabel dibawah ini akan menjelaskan Rumus Umum molekul Alkena dan namanya.
NoRumus MolekulNama
1.C2H4Etena
2.C3H6Propena
3.C4H8Butena
4.C5H10Pentena
5.C6H12Heksena
6.C7H14Heptena
7.C8H16Oktena
8.C9H18Nonena
9.C10H20Dekena
10.C11H22Undekena

Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rumus umum alkena adalah:  CnH2n dimana n adalah jumlah atom karbon.

Tabel Contoh rumus molekul dan rumus struktur pada alkena

Pada alkana, ikatan C dengan C merupakan ikatan tunggal, sedangkan pada alkena terdapat satu ikatan rangkap dua, sehingga alkena termasuk senyawa hidrokarbon tidak jenuh, artinya alkena masih mempunyai daya ikat terhadap molekul lain akibat adanya ikatan rangkap di antara atom C-nya.

Tata Nama Alkena

Tata nama alkena menurut IUPAC pada umumnya sama dengan cara pemberian nama pada alkana dengan catatan sebagai berikut.
  1. Akhiran –ana menjadi –ena.
    Contoh:
    C2H4 Etena
Letak ikatan rangkap ditunjukkan dengan nomor, ditulis sebelum nama alkena rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Pemberian nomor dimulai dari atom karbon yang terdekat dengan ikatan rangkap.

  • Alkena bercabang diberi nama dimulai dengan nomor cabang, tanda (–), namanya alkil, nomor tempat ikatan rangkap, tanda (–), dan nama rantai utama.
  • Isomeri pada alkena

    a). Isomer posisi : isomer yang disebabkan letak atau posisi ikatan rangkap yang berbeda.
    Contoh :
    CH2 ═ CH ─ CH2 ─ CH3 = 1-butena
    CH3 ─ CH ═ CH ─ CH3 = 2-butena
    b). Isomer rantai : isomer yang disebabkan letak cabang yang berbeda.

    c). Isomer Geometri : isomer yang disebabkan karena perbedaan orientasi atau letak suatu gugus dalam ruangan. Bila gugus-gugus tersebut berada dalam satu ruang disebut kedudukan cis dan bila kedua gugus tersebut berbeda ruang disebut kedudukan trans.
    Isomer Cis terjadi bila dua gugus yang sama terletak pada satu sisi.


    Isomer trans terjadi bila dua gugus yang sama terletak pada sisi yang berlawanan.